Sejarah Filsafat Barat
Secara
etimologi filsafat berasal dari kata philein yang artinya cinta dan Sophia yang
artinya kebijaksanaan. Secara terminologi filsafat adalah pemikiran yang
radikal dan sangat mendalam. Penyebutan istilah filsafat Yunani tidak hanya
disebabkan wilayah geografisnya yang terletak di Yunani saja melainkan
substansinya juga asli dari Yunani pula. Kita dapat mengetahui sejarah filsafat Yunani melalui tiga hal, antara
lain:
1. Mitologi
Mitos adalah kisah-kisah
tentang alam. Yunani memiliki mitos-mitos yang hebat sehingga itu digunakan
sebagai upaya sistematisir mitos-mitos oleh masyarakat Yunani. Hal inilah yang
menyebabkan mereka berpikir kritis. Dalam mitos terdapat dua hal, yakni
kosmogoni (asal-usul alam) dan kosmologis (sifat-sifat kejadian dalam alam).
Pembedaan ini dilakukan untuk memahami kesinambungan antar mite itu sendiri
sebab yang tidak cocok dengan kultur dan kepercayaan mereka akan disingkirkan. Pada saat itu Cicedos memunculkan istilah mitogiogonia yaitu
hubungan-hubungan antar mite. Muncul pula aliran Orfisme, yakni aliran yang
memiliki keseimbangan Antara agama dan pikiran. Inti dari ajaran orfisme ini sendiri adalah
berpikir itu jauh lebih utama dari pada bekerja. Tokohnya adalah Prikides dan
Cicedos. Orfisme ini juga merambah pemikiran Phytagoras. Oleh karena itu,
bukanlah suatu hal yang mengherankan apabila masyarakat Yunani memiliki budaya
berpikir kritis.
2. Sastra Yunani
Sastra Yunani tidak hanya
sebagai nilai seni melainkan nilai edukasi bagi masyarakatnya. Banyak para
penyair menyisipkan ide atau nilai kehidupan di dalam karya sastranya, salah
satunya adalah Homerus melalui karyanya Illias dan Odysseus.
3. Ilmu Pengetahuan
Masyarakat Yunani kaya akan
ilmu pengetahuan sebab hal itu tidak hanya diperuntukkan kaum elit atau
bangsawan saja tetapi untuk masyarakat umum. Tidak ada batasan untuk
mendapatkan ilmu pengetahuan. Mereka banyak belajar dari Babylonia dan Mesir
seperti geometri, astronomi, dan ilmu tulis. Meskipun Mesir dan Babylonia
adalah sumber pengetahuan bagi Yunani peradaban mereka tidaklah secepat dan
sebesar masyarakat Yunani. Sebab ilmu pengetahuan hanya diperoleh oleh kaum
bangsawan saja, rakyat jelata tetaplah bodoh dan jauh dari pengetahuan. Hal
inilah yang menyebabkan mereka tidak mempunyai peradaban sebesar Yunani.
Pengetahuan adalah pangkal dari peradaban.
Sejarah filsafat barat mempunyai empat
periode, yakni filsafat kuna, filsafat abad pertengahan, filsafat modern dan
filsafat abad ke-19 dan 20. Dalam filsafat kuna sendiri terbagi menjadi empat
bagian, yaitu pra-Sokrates, Sokrates, Plato, dan Aristoteles, Helenis-Romawi,
dan Patristik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar