wabah traffic jam
Banyak
negara di dunia yang penduduknya sebagian besar memiliki kendaraan beroda
empat. Salah satunya adalah negara
Indonesia. Sebagai ibukota negara, Jakarta
memiliki predikat dengan penduduk
terpadat di Indonesia. Di setiap perumahan,
mayoritas diantara mereka memiliki mobil
. Terkadang di dalam satu keluarga mempunyai beberapa mobil, dengan alasan
mempunyai urusan masing-masing yang membuat mereka tidak dapat pergi dalam
waktu yang bersamaan. Hal ini yang menyebabkan kemacetan terjadi di Indonesia.
Berbagai
upaya telah dilaksanakan untuk mengurangi kemacetan. Seperti jalur 3in1 yang
pernah dilaksanakan, justru hal ini malah memunculkan profesi baru yakni, pemungut
pajak sukarela. Mereka meminta upah seikhlasnya dari pengendara yang melewati
jalan tersebut atas balasan jasa sebagai pengatur lalu lintas.
Beberapa
kota besar di Asia, seperti Seoul,Taipei, dan Tokyo mempunyai masalah yang sama
dengan kota Jakarta. Setiap harinya mereka terkena banjir kendaraan seperti
mobil, bus, dan truk di jalan-jalan besar. Ini yang menyebabkan kemacetan yang mengerikan.
Keadaan yang seperti inilah yang membuat para pengendara merasa lelah dan
ngantuk.ketika mereka terjebak kemacetan, dampak dari rasa kantuk dapat menjadi
faktor utama terjadinya kecelakaan hingga menelan korban jiwa.
Kecelakaan
yang terjadi akibat kemacetan mempunyai potensi terjadinya kecelakaan susulan.
Entah itu terjadi dalam waktu bersamaan atau berbeda. Daerah rawan kecelakaan
mayoritas terjadi di titik-titik kemacetan, sehingga perlu pengamanan yang
ketat untuk mengatur lalu lintas di daerah ini. Terkadang kecelakaan yang
terjadi jika sendirian atau pun bersama kendaraan lain menyebabkan kemacetan
yang panjang, hal ini dapat dihindari dengan pengalihan jalur yang bisa mengalihkan
volume kendaraan yang melintas agar proses evakuasi dapat dilakukan.
Namun,
Singapura adalah pengecualian terhadap masalah-masalah traffic jam
tersebut. Hampir tidak ada kemacetan dan
udaranya bersih. Sebagai contoh, bila kita ingin pergi ke bandara, kita hanya
membutuhkan waktu 15 menit untuk mencapainya. Ini merupakan hasil dari
berjalannya program kerja pemerintah
Singapura. Pemerintah Singapura mengambil kebijakan dalam peraturan terkait memiliki dan mengendarai mobil.
Langkah yang mereka ambil yakni membuat izin untuk memiliki dan mengendarai
mobil dengan tarif yang cukup mahal.
Izin
untuk memiliki sebuah mobil setiap tahunnya sekitar US$75,000. Apabila kita
ingin mengimpornya, pajak yang akan dikenakan adalah 195% dari harga sebuah
mobil. Jadi, bila seseorang ingin
memiliki sebuah mobil dan sebuah izin mereka harus membayar lebih dari
US$250,000. Ditambah lagi ada pajak yang besar untuk membeli bahan bakar.
Langkah
ini membuat Singapura terhindar dari masalah kemacetan . Singapura telah selangkah
lebih maju untuk menanggulangi masalah ini, bagaimana dengan negara kita yang
notabene gaya hidup kaum borjouisnya bermewah-mewahan. Mereka bangga dengan
jumlah dan model mobil mereka.
Sebaiknya,
kita menemukan cara baru yang bisa menjadi penengah antara golongan elite,
menengah ke atas, menengah ke bawah, dan bawah. Sehingga hal ini saling
menguntungkan semua pihak dan tidak menjerat dengan golongan bawah. Jangan
mengambil keputusan secara sepihak, dan menguntungkan salah satu pihak saja.
Misalnya penggunaan kendaraan pribadi yang dialihkan dengan kendaraan umum.
Hal
ini harus didukung oleh semua pihak, baik masyarakat sebagai pengguna dan
pemerintah sebagai penggagas kebijakan. Mereka harus saling bersinergi dan bekerja
sama.Bila kita melihat fakta yang terjadi di lapangan, pengguna kendaraan
pribadi lebih banyak dibandingkan dengan pengguna kendaraan umum. Ini
disebabkan oleh beberapa faktor, misalnya buruknya saran dan prasarana yang di
sediakan, kebersihan yang kurang, pelayanan yang kurang memadai, adanya
penumpang yang tidak mematuhi peraturan dan sebagainya.
Kerjasama
antar kedua belah pihak sangat dibutuhkan untuk mencapai keberhasilan dalam penanggulangan masalah
yang tidak kunjung usai ini. Pencarian
jalan keluar untuk mengurangi masalah ini terus di upayakan oleh pemerintah
sebagai perancang kebijakan. Namun, hal ini belum menemukan titik temu.
Pertambahan
penduduk setiap tahunnya membuat jumlah
alat transportasi semakin bertambah. Angka kelahiran yang lebih tinggi
dari pada angka kematian menyebabkan jumlah
penduduk semakin bertambah. Transportasi dan penduduk yang semakin
banyak membuat lalu lintas di jalan lambat dan menimbulkan kemacetan panjang.
Sekarang kemacetan sudah menjadi wabah lalu lintas yang
menjamur, tidak ada yang pernah tahu
kapan wabah ini dapat diberantas. Pemerintah adalah harapan baru kami untuk menuntaskan masalah rakyat
ini. Kami sebagai rakyat Indonesia berharap pada pemerintah yang baru agar
menyusun kebijakan yang dapat menanggulangi masalah masyarakat, seperti
kemacetan. semoga harapan kami dapat terkabul.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar