Apa
filsafat itu?
Filsafat, sesuatu yang
tidak habis dikaji meskipun telah lampau. Filsafat telah lahir sejak sebelum
masehi, namun tidak pernah lapuk termakan oleh zaman. Hingga kini, banyak orang
memperdebatkan arti dari filsafat itu sendiri. Menurut sumber yang dikutip dari
Wikipedia Bahasa Indonesia, Kata falsafah atau filsafat dalam bahasa Indonesia merupakan kata serapan dari bahasa Arab فلسفة, yang juga diambil dari bahasa Yunani; Φιλοσοφία philosophia.
Dalam bahasa ini, kata ini merupakan kata majemuk dan berasal dari kata-kata (philia
= persahabatan, cinta dsb.) dan (sophia = "kebijaksanaan").
Sehingga arti harfiahnya adalah seorang “pencinta kebijaksanaan”.
Kata filosofi
yang diambil dari bahasa Belanda
juga dikenal di Indonesia. Bentuk terakhir ini lebih mirip dengan aslinya.
Dalam bahasa Indonesia seseorang yang mendalami bidang falsafah disebut "filsuf" Berikut rangkuman
pengertian filsafat dari beberapa ahli:
Plato ( 428 -348 SM ) :
Filsafat tidak lain dari pengetahuan tentang segala yang ada.
Aristoteles ( (384 –
322 SM) : Bahwa kewajiban filsafat adalah menyelidiki sebab dan asas segala
benda. Dengan demikian filsafat bersifat ilmu umum sekali. Tugas penyelidikan
tentang sebab telah dibagi sekarang oleh filsafat dengan ilmu.
Cicero ( (106 – 43 SM )
: filsafat adalah sebagai “ibu dari semua seni“ ( the mother of all the arts“
ia juga mendefinisikan filsafat sebagai ars vitae (seni kehidupan )
Johann Gotlich Fickte
(1762-1814 ) : filsafat sebagai Wissenschaftslehre (ilmu dari ilmu-ilmu, yakni
ilmu umum, yang jadi dasar segala ilmu. Ilmu membicarakan sesuatu bidang atau
jenis kenyataan. Filsafat memperkatakan seluruh bidang dan seluruh jenis ilmu
mencari kebenaran dari seluruh kenyataan.
Paul Nartorp (1854 –
1924 ) : filsafat sebagai Grunwissenschat (ilmu dasar hendak menentukan
kesatuan pengetahuan manusia dengan menunjukan dasar akhir yang sama, yang
memikul sekaliannya .
Notonegoro: Filsafat
menelaah hal-hal yang dijadikan objeknya dari sudut intinya yang mutlak, yang
tetap tidak berubah , yang disebut hakekat.
Driyakarya : filsafat
sebagai perenungan yang sedalam-dalamnya tentang sebab-sebabnya ada dan
berbuat, perenungan tentang kenyataan yang sedalam-dalamnya sampai “mengapa
yang penghabisan “.
Sidi Gazalba: Berfilsafat
ialah mencari kebenaran dari kebenaran untuk kebenaran , tentang segala sesuatu
yang di masalahkan, dengan berfikir radikal, sistematik dan universal.
Harold H. Titus (1979
): (1) Filsafat adalah sekumpulan sikap dan kepecayaan terhadap kehidupan dan
alam yang biasanya diterima secara tidak kritis. Filsafat adalah suatu proses
kritik atau pemikiran terhadap kepercayaan dan sikap yang dijunjung tinggi; (2)
Filsafat adalah suatu usaha untuk memperoleh suatu pandangan keseluruhan; (3)
Filsafat adalah analisis logis dari bahasa dan penjelasan tentang arti kata dan
pengertian ( konsep ); Filsafat adalah kumpulan masalah yang mendapat perhatian
manusia dan yang dicirikan jawabannya oleh para ahli filsafat.
Hasbullah Bakry: Ilmu
Filsafat adalah ilmu yang menyelidiki segala sesuatu dengan mendalam mengenai
Ke-Tuhanan, alam semesta dan manusia sehingga dapat menghasilkan pengetahuan
tentang bagaimana sikap manusia itu sebenarnya setelah mencapai pengetahuan
itu.
Prof. Mr.Mumahamd
Yamin: Filsafat ialah pemusatan pikiran , sehingga manusia menemui
kepribadiannya seraya didalam kepribadiannya itu dialamiya kesungguhan.
Prof.Dr.Ismaun, M.Pd. :
Filsafat ialah usaha pemikiran dan renungan manusia dengan akal dan qalbunya
secara sungguh-sungguh , yakni secara kritis sistematis, fundamentalis,
universal, integral dan radikal untuk mencapai dan menemukan kebenaran yang
hakiki (pengetahuan, dan kearifan atau kebenaran yang sejati.
Bertrand Russel:
Filsafat adalah sesuatu yang berada di tengah-tengah antara teologi dan sains.
Sebagaimana teologi , filsafat berisikan pemikiran-pemikiran mengenai
masalah-masalah yang pengetahuan definitif tentangnya, sampai sebegitu jauh,
tidak bisa dipastikan;namun, seperti sains, filsafat lebih menarik perhatian
akal manusia daripada otoritas tradisi maupun otoritas wahyu.
Dogobel Runes: filsafat
berasal dari kata Yunani philein, Cinta; sophia, kebijaksanaan (Gr. philein= to
love, sophia=wisdom) asalnya penjelasan rasional dari sesuatu (=the most
general science) prinsip prinsip umum yang menerangkan segala fakta, dalam
pengertian ini tidak dibedakan dengan sains saat ini secara populer, filsafat
didefinisikan sebagai ilmu dari ilmu, kritik dan sistematisasi atau organisasi
dari semua ilmu pengetahuan, yang berasal dari ilmu empiris, pembelajaran yang
rasional, pengalaman biasa atau dimanapun.
Anton Bakker, Achmad
Charris, Zubair: filsafat adalah eksplisitas tentang hakikat realitas yang ada
dalam kehidupan manusia, yakni hakikat manusia itu sendiri, hakikat semesta, bahkan
hakikat Tuhan, baik menurut segi struktural, maupun menurut segi normatifnya.
Roger Garaudy (1986)
menambahkan bahwa pengertian filsafat yang berbeda beda itu wajar, akan tetapi
filsafat tidak memberi sarana sarana, akan tetapi mengajukan pertanyaan tentang
tujuan dan tentang makna makna.
Soetrionon dan Rita Hanafie
(2007) : filsafat adalah ilmu pengetahuan yang menyelidiki hakikat segala
sesuatu untuk memperoleh kebenaran. Ilmu pengetahuan tentang hakikat yang
menanyakan apa hakikat atau sari atau inti atau esensi segala sesuatu.
Poedjawijatna: filsafat
adalah ilmu yang mencari sebab yang sedalam dalamnya bagi segala sesuatu yang
ada dan mungkin ada, hal ini dilanjukan oleh Jujun Suriasuamantri, bahwa
pengertian filsafat dapat juga berupa sebaagai suatu cara berpikir yang radikal
dan menyeluruh, suatu cara berpikir yang mengupas sesuatu sedalam dalamnya. Hal
ini sesuai dengan kata Socrates bahwa tugas filsafat yang utama adalah
mempersoalkan jawaban, bukan menjawab pertanyaan kita.
Martini Djamaris: filsafat
adalah suatu proses yang mempertanyakan tentang arche (dasar) atau asal mula
atau asal usul dan berusaha menjawabnya dengan menggunakan logos (rasio).
Berbeda dari yang
diatas, dalam buku yang ditulis oleh Conny R. Semiawan (1988:37) pengertian
filsafat yang lain dikemukakan oleh Walter Kuffman, Beerling, dan Corn
Verhoeven. Menurut Berling, Pengertian filsafat adalah pemikiran yang bebas, di
ilhami oleh rasio, mengenai segala sesuatu yang muncul dari pengalaman
pengalaman (experience). Menurut Walter Kuffman, bahwa pengertian filsafat
adalah pencarian akan kebenaran dengan pertolongan fakta-fakta dan argumentasi
argumentasi, tanpa memerlukan kekerasan dan tanpa mengetahui hasilnya terlebih
dahulu.Pengertian filsafat menurut Verhoeven, filsafat adalah meradikalkan
keheranana ke segala penjuru.
Harun Nasution dalam
bukunya pada halaman 24 (1973), filsafat adalah berpikir menurut tata tertib
(logika) dengan bebas (tidak terikat pada tradisi, dogma dan agama) dan dengan
sedalam dalamnya, sehingga sampai ke dasar dasar persoalan.
Dalam Bukunya Imam
Barnadib (1982:11-12) bahwa filsafat sebagai pandangan menyeluruh dan
sistematis. Disebut meyeluruh, karena pandangan filsafat bukan hanya sekedar
pengetahuan, melainkan suatu pandangan yang dapat menembus di balik pengetahuan
itu sendiri. Dengan pandangan seperti ini akan terbuka kemungkinan untuk menemukan
hubungan pertalian antara semua unsur yang dipertinggi, dengan mengarahkan
perhatian dan kedalaman mengenai kebijakan. Dikatakan sistematis, karena
filsafat menggunakan berpikir secara sadar, teliti, teratur, sesuai dengan
hukum hukum yang ada.
Imanuel Kant( 1724 – 1804 ) dalam buku karangan Lasiyo dan Yuwono, 1985:6,filsafat
adalah pokok pangkal dari segala pengetahuan yang didalamnya terdapat 4
persoalan yaitu apakah yang dapat kita ketahui, apa yang boleh kita kerjakan, sampai
dimana harapan kita, dan terakhir, apa yang itu manusia? Metafisika akan
menjawab pertanyaan pertama, etika menjawab kedua, dan ketiga serta keempat
dijawab oleh agama dan antropologi.
JMW Bakker: filsafat adalah refleksi nasional atau keseluruhan keadaan agar tercapai hakikat dan mendapatkan hikmah.
Marcus Tullius Cicero
(106 SM - 43SM) politikus dan ahli pidato Romawi, merumuskan: Filsafat adalah
pengetahuan tentang sesuatu yang maha agung dan usaha-usaha untuk mencapainya.
Muslim terbesar sebelum Ibnu Sina, mengatakan : Filsafat adalah ilmu
pengetahuan tentang alam maujud dan bertujuan menyelidiki hakikat yang
sebenarnya.
Prof. Dr. Fuad Hasan,
guru besar psikologi UI, menyimpulkan: Filsafat adalah suatu ikhtiar untuk
berpikir radikal, artinya mulai dari radiksnya suatu gejala, dari akarnya suatu
hal yang hendak dimasalahkan. Dan dengan jalan penjajakan yang radikal itu
filsafat berusaha untuk sampai kepada kesimpulan-kesimpulan yang universal.
Yang menjadi persamaan
dari semua para ahli tentang filsafat yaitu sebuah ilmu untuk menyelidiki
segala sesuatu secara mendalam. Sedangkan perbedaannya adalah kalau menurut
plato dan Aristoteles filsafat adalah ilmu pengetahuan untuk mengetahui nilai
kebenaran tentang segala sesuatu. Sedangkan menurut yang lainnya bahwa filsafat
itu adalah ilmu untuk memahami atau mendalami secara radikal dan integral serta
sistematis hakikat Tuhan, hakikat alam semesta, hakikat manusia. Perbedaan itu
disebabkan oleh perbedaan konotasi filsafat yang disebabkan oleh pengaruh
lingkungan dan pandangan hidup yang berbeda serta akibat perkembangan filsafat
itu sendiri
Dari pengertian para
ahli dapat diambil kesimpulan bahwa filsafat tidak meneliti satu aspek saja,
melainkan apa yang menjadi human interest. Pendapat ini diperkuat dengan adanya
filsafat pada aad ke-20 yang masih membahas persoalan-persoalan yang sama
dengan apa yang menjadi pokok bahasan 2500 tahun yang lalu. Perbedaan filsafat
dengan ilmu-ilmu pengetahuan lainnya adalah pengetahuan metodia, sistematis,
dan koheren terhadap seluruh kenyataan pada ilmu filsafat sedangkan ilmu
pengetahuan lainnya tidak, hanya pada bagian tertentu saja.
Sumber referensi:
1. http://www.apapengertianahli.com/2014/10/pengertian-filsafat-atau-filosofi-menurut-para-ahli.html
2. https://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/02/08/pengertian-filsafat/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar