Translate

Jumat, 27 Februari 2015

togetherness is the real power



Togetherness is the real power
Part 1
                One day, there was a beautiful girl. She was called Atun. She came from Surabaya. She entered in a female dormitory, because her parents wanted her to know islamic science. She was accompanied by her parents  into her new dormitory.
Atun’s mother  : kula nuwun.......( seraya mengetuk pintu)
Atun’s father     : assalamu alaikum.... ( sambil membawa barang –barang atun yang sangat banyak)
Ustadzah Aisya : waalaikum salam.... maaf ibu dan bapak mau mencari siapa?
Atun’s mother  : niki mbak, kula sangking jawi wetan. Kulo badhe masrahaken anak setri kula Atun dateng asrama mriki. Kula mireng asrama niki nampi murid anyar. Niku bener nopo mboten?
Ustadzah Aisya : maaf buk, saya bukan orang Jawa. Ibu bisa berbahasa Indonesia?
Atun’s father     : kulo nggeh mboten saged mbak
Atun                      :  begini ustadzah, kemarin orang tua saya mendengar bahwa asrama ini masih menerima anggota baru. Apakah benar?
Ustadzah Aisya : iya, silahkan mengisi formulir dan membayar registrasinya.
( mengisi formulir dan membayar registrasinya)
Atun’s father     : matur nuwun sanget mbak
Part 2
                After finishing the registration, Atun was accompanied by Ustadzah Aisya to her room. Then, she met Nurul and Euis. They introduced each other.
( ustadzah Aisya masuk bersama Atun)
Ustadzah Aisya                 : assalamu alaikum nurul,, euis... ini ada temen baru di kamar kalian ya.  Ustadzah  masih ada urusan lain. Jadi, kalian lanjutkan sendiri perkenalan kalian.
Atun                      : nyuwun sewu mbak.... nami kulo Atun Nur Wahyuni. Mbake saking pundi?
Euis                        : maksudnya apa?( diubah ke sunda)
Nurul                     :diatun tuh nanyain kamu asalnya mana..
Euis                        : dari Sunda ,Atun. Kalo nurul tu dia blasteran jawa sama sunda. Salam kenal. ( saling bersalaman)
Part 3
Pada malam hari, ada program tambahan penguatan pelajaran. Malam ini jadwalnya adalah bahasa inggris dengan miss Caroline from canada. Atun, euis, dan nurul segera menuju kelas miss caroline.
Miss caroline      : assalamu alaikum.... how’s life today?
Atun                      : ngomong opo toh iku?
Nurul                     : nanyain kabar anti..
Euis                        : i’m fine. What will we study miss caroline ?
Miss caroline      : we will study about spelling. Nurul, please spell your name
Nurul                     : N-U-R-O-L  ( dengan terbata-bata)
Miss caroline      : that’s false. Atun please spell  your name
Atun                      : A-T-U-N ( dengan ejaan bahasa indonesia)
Miss caroline      : emh...  euis spell your name!
Euis                        : E-U-I-S ( mengeja dengan benar)
Miss caroline      : ok, let’s close our program by reciting hamdallah together
Euis, nurul, atun said  hamdallah together.
Miss caroline : wassalamu alaikum wr wb
Part 4
Day by day they are more closer. Their friendship is really strong  as iron. But something haappenned which can break their friendship. When they were eating in the canteen, a handsome man passed infront of them. They really paid attention with him. All of them are interested in him. They fought to get closer with him.
Atun      : masyaallah cowok itu ganteng banget. Gantengnya ngalahin pesonanya janaka di film mahabarata. Tipeku banget tow. ( sambil tersenyum)
Nurul     : ishhhh... dia tu cocoknya sama nurul. Calon suaminya nurul ni...
Euis        : ehhh ... atun, nurul,,, cowok seganteng dia itu tercipta buat euis. Gak ada di suratan takdir kalo mas Hasan tu mah berjodoh sama atun apalagi nurul ( jawabnya judes).
Atun      : euis.. kon curang.. gak oleh ngno kuwi
Nurul     :  gak mau pokoknya mas hasan cuman buat nurul titik gak pake koma,,,, ( sewot)
( mereka bercekcok hingga piring, gelas, mangkok, sendok berjatuhan)
Euis        : stop.. stop... udah deh. Mendingan kita besaing secara sehat. Siapa aja yang bisa deket sama mas hasan dialah yang menang.
Atun and nurul  : deal...
Part 5
                Sejak perebutan mas hasan pada saat itu, persahabatan mereka semakin renggang. Mereka tidak pernah saling tegur sapa seolah-olah mereka tak pernah kenal sebelumnya. Percekcokan pun terjadi tak kunjung usai usai, hingga di kamar mandi.
( nurul memasuki kamar)
Atun      : nurul...  مَاذَ تَعْمَلُ فِى الْحَمَّامِ ?
Nurul     : aku masih kera-emas tun, kon sing sabar tow
Atun      : cepetan...( mengetuk pintu)
(Euis datang dan menyerobot gayung atun)
Euis        : ini punya euis. Seperti halnya mas hasan.
Nurul     : ihhh... mas hasan itu tercipta cuman  buat nurul bukan  untuk siapapun. ( membanting gayung dan ember)
Atun      : ehhh... mas hasan tu sama atun. Gak usah ngaku-ngakuin dia punyamu m . ( jawabnya sewot seraya meninggalkan nurul dan euis)
Part 6
2 days later
There was announcement about the first muharram celebration. They had to join the competition. One of the competition  was tug-of-war competition. Solidarity needs in this competition. They were in one group. Could they be compact? Do you want to know?  Check this out...
Kak sarah             : malam ini kita akan menggelar lomba tarik tambang. Kali ini group chaching dengan anggota atun, nurul, dan euis dan group babling dengan anggota mawar, melati, dan rose. Mari kita sambut dengan meriah chaching dan babling....
Mawar                  : chaching.... you will be the loser and i will be the winner
Euis                        : apapun yang terjadi kita harus kompak lupakan masalah mas hasan
Atun                      : rawe-rawe rantas malang-malang putung
Kak sarah             : are you ready guys?  3,2,1 go..
( pertandingan semakin sengit dan akhirnya group chaching yang menang)
Kak sarah             : the winner is chaching....
                Finally, they won the competition. They  realized that love couldn’t break their friendship. Their friendship came back in the first muharram celebration. They prove that togetherness is the real power.
-The End-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar